AHY Pelajari Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi

1 week ago 1
ARTICLE AD BOX
AHY belum dapat memastikan kapan proyek Tol Gilimanuk-Mengwi akan berlanjut. AHY mengaku sudah mendapatkan laporan terkait mangkraknya proyek tersebut. Ia akan mempelajari lebih lanjut dan akan menyampaikan perkembangan terbaru di kesempatan lain. AHY berjanji akan mengawal proyek ini sampai tuntas. "Mohon dimaklumi Kemenko ini baru dan ini baru tiga minggu pertama tentunya di masa-masa awal ini kami ingin mempelajari, analisa tugas pokoknya, belanja masalah, kami ingin melihat rekam sejarah itu seperti apa, ada masalah tantangan seperti apa," ujar AHY usai menghadiri acara Accelerating National Development Risk Management Implementation Forum bersama BPKP di Bali Beach Convention KEK Sanur, Denpasar, Senin (11/11).

Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi mangkrak sejak tahun 2022 lantaran belum menemukan investor baru. Pemerintah masih melelang ulang proyek tersebut. Tol ini ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2021 yang bertujuan untuk dapat memfasilitasi lalu lintas dari barat ke timur (dan sebaliknya) Pulau Bali. Selain itu sebagai akses kawasan wisata dan kawasan strategis yang sedang dikembangkan.

"Kami pastikan bahwa jika ada masalah-masalah yang masih tersisa sampai dengan hari ini termasuk proyek yang mangkrak, belum tuntasnya pengerjaan konstruksi akibat anggaran atau hal-hal lain kami akan kawal dan kami akan berkomunikasi ketat dengan jajaran pemerintah daerah," kata AHY. Ketua Umum Partai Demokrat ini juga mengaku masih mempelajari rencana pembangunan Bandara Bali Utara di Buleleng. 

"Tentu kami terus mempelajari karena feasibility study (uji kelayakan) juga harus terus dilakukan secara teliti," ujar AHY. AHY menyebut, proyek yang baik dan besar harus didukung dengan perencanaan dan penganggaran yang matang. AHY meyakini jika semua sudah dipersiapkan dengan baik, Bandara Bali Utara bisa diwujudkan. "Kalau itu semua sudah siap semua dengan mempertimbangkan dari berbagai aspek, aspek teknis, aspek politik, aspek sosial budaya dan lain-lain, saya rasa itu (bandara) bisa diwujudkan," ujar mantan Menteri ATR/BPN itu. Sementara dalam acara Accelerating National Development Risk Management Implementation Forum bersama BPKP, AHY juga sempat mengingatkan bahwa jangan sampai ada proyek infrastruktur yang besar dan memakan banyak anggaran, tapi penggunaannya tak optimal saat sudah rampung. "Karena mungkin konektivitas menuju tempat tersebut tidak tersedia dengan baik, bisa bandara, dermaga, waduk," ucapnya. 7 
Read Entire Article