Tekan Angka Stunting secara Terpadu

1 week ago 1
ARTICLE AD BOX
Program inovatif ini bertujuan menghadirkan layanan kesehatan yang lebih komprehensif, mengintegrasikan berbagai layanan yang sebelumnya terpisah seperti posyandu remaja, ibu hamil, anak-anak, hingga lansia, menjadi satu layanan terpadu yang dalam satu tempat.

Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr Ida Bagus Surya Wira Andi, mengemukakan bahwa peluncuran program ini bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan dan Hari Puputan Margarana sebagai simbol upaya pembangunan kesehatan yang menyeluruh. 

“Dengan posyandu HIU, seluruh siklus hidup dapat dilayani di satu tempat. Sebelumnya, layanan yang terpisah membuat masyarakat sulit mengakses layanan kesehatan secara terpadu dan holistik,” ujar dr Surya.

Menurutnya, peluncuran posyandu HIU juga merupakan langkah strategis untuk menekan angka stunting di Kabupaten Tabanan, yang telah menunjukkan penurunan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2021, angka stunting tercatat sebesar 9,2 persen, turun menjadi 8,2 persen pada 2022, dan mencapai titik terendah sebesar 6,3 persen pada 2023. 

“Target dari program ini adalah mempercepat penurunan stunting melalui pemeriksaan awal seperti pengecekan kesehatan calon pengantin remaja. Jika ditemukan kekurangan zat besi atau tekanan darah tinggi, mereka akan diberi vitamin untuk mencegah risiko kesehatan yang berpotensi muncul di masa depan,” jelasnya.

Program posyandu HIU kini telah diterapkan di 10 kecamatan Se–Kabupaten Tabanan, dimulai dengan satu desa sebagai proyek percontohan di setiap kecamatan. Para kepala puskesmas di wilayah ini juga telah diarahkan untuk memberikan advokasi kepada camat dan perbekel guna mendukung keberhasilan pelaksanaan posyandu HIU.

Tidak hanya itu, posyandu HIU dilengkapi dengan fasilitas pemeriksaan USG bagi ibu hamil, yang memungkinkan pemeriksaan kehamilan dasar tanpa perlu mencari layanan kesehatan tambahan di luar posyandu. Dengan fasilitas ini, kualitas akses kesehatan diharapkan meningkat secara signifikan bagi semua lapisan masyarakat di wilayah tersebut.

Sebagai persiapan, desa-desa di Tabanan telah mengalokasikan anggaran untuk mendukung operasional posyandu HIU, dan para kader akan menerima pelatihan terkait peran dan fungsi mereka dalam program ini. Namun, dr Surya juga mengakui bahwa salah satu tantangan yang dihadapi adalah rendahnya partisipasi remaja karena jam pelayanan posyandu seringkali berbenturan dengan jam sekolah. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Tabanan berencana membuka layanan sore hari sebagai solusi untuk menjangkau lebih banyak remaja. 7 cr79
Read Entire Article